IDI Wilayah DIY

Kontak Kami

(0274) 453 4519

The Garden Town House A-1, Jl. Plumbon, Banguntapan, Banguntapan, Bantul, DIY

Daerah Istimewa Yogyakarta

KAJI BANDING

06 Maret 2023 163 Views

KAJI BANDING

KAJI BANDING
fx. wikan indrarto

Perkembangan teknologi informasi dan internet, telah mengubah banyak aktivitas manusia, sehingga menjadi lebih praktis, sederhana dan cepat. Itulah yang telah dilakukan oleh para pengurus IDI Cabang Kota Semarang di Jawa Tengah, yang membuat kami ingin melihat dan menirunya. Apa yang menarik?

Minggu pagi, 5 Maret 2023 kami telah berkumpul di Kantor IDI Wilayah DIY, Perum The Garden no 1 Banguntapan, Bantul, DIY. Sempat terjadi penundaan ‘start’ karena nama Dr. Wahyu KP yang diganti Dr. Ana rancu dengan Dr. Wahyu Kota (lebih keren dipanggil Dr. Ayu) yang telah pamit meluncur duluan ke Semarang bersama keluarga. Akhirnya pk. 06.15 kami berangkat menggunakan Bis Pariwisata Bregodo berkapasitas 30 seat, bermesin Isuzu ELF NQR 71, yang merupakan bus ukuran sedang, dengan panjang total 7,4 m, berbody Jetbus 3+ buatan karoseri Adi Putro Malang. Setelah menaikan Dr. Diah GK sebagai penumpang terakhir di depan Polsek Gondangwinangun Klaten, kami segera menepi untuk sarapan soto Boyolali, di Jl. Merbabu No. 17, Gayamprit, Klaten Selatan. Soto Boyolali tersebut dipilih karena kami harus menghindari acara ‘car free day’, yang menyebabkan kesulitan parkir di sekitar Soto Seger Boyolali mbok Ginem, yang sebenarnya lebih favorit.

Setelah kenyang, segar, dan bugar, perjalanan darat melewati jalan nasional ke arah Solo menjadi lebih sumringah. Apalagi dipenuhi suara para dokter dalam berkaraoke. Ada suara Dr. Budi Bantul type rock sedahsyat Nicke Ardilla, cengkok Dr. Desi Sleman yang sulit ditiru, gaya pop Dr. Tunggul Sleman yang merdu, jiwa MC Dr. Rita KP yang meronta, angin pantai Kelayar Dr. Abraham Kota yang sesedih Didi Kempot, sampai nada nina bobo Mesin Waktu oleh Dr. Dewi GK. Kami terus melibas Tol Trans Jawa, mulai dari Colomadu Kartasura sampai keluar di Tembalang, Semarang.

Akhirnya kami sampai di Kantor Sekretariat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jateng Jl. Taman Gedung Batu No 28 Semarang. Pembangunan gedung megah berlantai 3 yang menghabiskan biaya sampai Rp. 5 milyar ini dipimpin oleh DR. Dr. Purwanto Adhipireno SpPK(K), dan diresmikan oleh Ketua Umum PB IDI, Dr. Daeng M Faqih, MHum pada Minggu 23, Januari 2022. Kami diterima oleh Dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, Sp.FM(K), MSc Ketua IDI Cabang Kota Semarang, Dr. Prihatin Iman Nugroho, SpP, MKes FISR (Direktur RS Tugurejo) dan para pengurus IDI lainnya menyambut kami dengan amat sangat ramah, seolah seorang kakak menyambut kedatangan adiknya dari luar kota yang jauh. Setelah beristirahat sejenak, acara resmi segera dimulai di lantai 3 gedung megah tersebut. Setelah sambutan resmi dari masing-masing kontingan, Ketua IDI Cabang Kota Semarang sebelumnya, yaitu dr. Elang Sumambar, yang merintis dokumentasi dan sistem informasi elektronik di sekratriat IDI Cabang Kota Semarang, memberikan testimoninya. Pada pertengahan acara Dr. Djoko Handojo, MSIMed, SpB, SpBOnk(K) Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah, juga hadir memeriahkan acara.

Inti acara adalah presentasi Dr. Yanuar Insan Pribadi, SpTHT-KL(K-AI) dan Ary ardianto, SKom dan MKom dari Bidang Tehnologi Informasi dan Sosial Media IDI Cabang Kota Semarang. Dengan 4.321 dokter anggota, lebih banyak dibandingkan total dokter di DIY, setiap minggu rata-rata ada sekitar 24 orang dokter yang mengajukan SIP, dan puluhan surat masuk keluar, maka sistem informasi manajemen, dokumentasi digital dan aplikasi elektronik terus dikembangakan dari saat ke saat, terutama sejak 5 tahun terakhir. Pada langkah awal dan standar adalah membentuk webiste (idisemarang.org), lanjut dengan unggah media sosial IG (idikotasemarang) dan yout ube (IDIKotaSemarang). Lanjut pada akhirnya telah sampai pada puncak sementara, yaitu dibentuknya aplikasi berbasis android (apps.idisemarang.org). Tahap selanjutnya adalah pengembangan e-Learning dan mendukung program bidang yang lain, termasuk aspek etika kedokteran, baik sosialisasi ataupun pencegahan pelanggaran etika kedokteran oleh MKEK.

Dengan capaian selanjut ini, berarti teknologi informasi tidak lagi dianggap sebagai biaya atau pengeluaran yang mahal, tetapi telah menjadi aset yang penting, bagi institusi organisasi IDI Cabang Kota Semarang. Aplikasi ini telah mempermudah komunikasi antara anggota dengan pengurus atau petugas sekretariat IDI Kota Semarang, memberikan akses jurnal ilmiah untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran, dan informasi event bidang kedokteran di Kota Semarang. Namun demikian, yang paling penting adalah Aplikasi Sistem Infomasi Manajemen Dokter di Kota Semarang ini mampu mempermudah dalam proses administrasi pengurusan keanggotaan dan Surat Ijin Praktek (SIP), yang telah dimulai sejak 5 Juli 2021. Hal ini dikarenakan telah adanya sistem pemadu (bridging) semi otomatis, yaitu dengan adanya akun eksklusif IDI pada Bagian Regulasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, sehingga pengurusan dan penerbitan SIP dokter lebih praktis, karena cukup dilakukan menggunakan aplikasi IDI.

Presentasi bertopik ‘Medical Technology and Innovation’ oleh dr. Yanuar Iman Santosa Sp. THTKL(K), Msi.Med sangat menarik. Kami jadi terperangah karena mengetahui sejarah, dampak, dan evolusi teknologi kesehatan. Selain itu, juga konsep dasar dan peran teknologi kesehatan dalam proses pelayanan kesehatan, baik sebagai ‘diagnostic devices’ ataupun ‘therapeutic devices’. Komponen penting dalam proses transformasi digital bidang medis adalah jenis tehnologi, biaya dan SDM, dalam hal ini adalah DOKTER, yang memiliki pengetahuan dan penguasaan tehnologi yang relatif masih terbatas, pada hal tidak ada dalam kurikulum resmi SKDI oleh KKI, sehinggga harus terus belajar secara mandiri, berulang dan bersemangat, dalam menggeluti teknologi informasi bidang medis.

Setelah sesi tanya jawab yang gayeng, ger-geran dan penuh informasi baru terpaksa diakhiri pada pk. 14, acara dilanjutkan dengan sesi terpenting, yaitu foto bersama. Berbagai gaya, aura dan komposisi peserta telah dijepret dengan latar belakang tulisan ‘Kaji Banding Media dan Pengelolaan Dokumen secara Elektronik Pengurus IDI Wilayah DIY dan IDI Cabang se DIY ke IDI Cabang Kota Semarang.’

Sore itu kami bergegas menuju Epicure sky terrace di Jl. Sisingamangaraja 21 Semarang di samping cafe coco madeliene, untuk makan siang menjelang sore. Dengan menu makan yang beragam dan memenuhi semua meja di depan kami, keramah tamahan Dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, Sp.FM(K), MSc dan para pengurus IDI Cabang Kota Semarang benar nyata, dalam memuliakan dan mengenyangkan tamu lapar yang datang. Acara dilanjutkan dengan belanja oleh-oleh kuliner lokal, yaitu lumpia, wingko dan bandeng presto di Jl. Pandanaran Semarang.

Saat itu juga kami mengagumi Kantor DKK dan Puskesmas Pandanaran di dekat toko oleh-oleh. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meresmikan Gedung Dinas Kesehatan Kota (DKK), Jl. Pandanaran No 79 Semarang, pada Senin, 1 April 2019 yang menyatu dengan Puskesmas Pandanaran. Gedung megah itu menjadi salah satu solusi dalam permasalahan kemacetan di kawasan pusat oleh-oleh Pandanaran, menjadi gedung yang ikonik bagi Kota Semarang, dan dengan konsep Green Bulding dengan pencahayaan yang hemat energi. Basement gedung tersebut digunakan sebagai tempat parkir, Lantai 1 dan 2 digunakan sebagai Puskesmas Pandanaran, sementara lantai 3 hingga 7 juga digunakan sebagai lahan parkir, dengan menampung sekitar 150 kendaraan baik mobil maupun motor setiap lantai, dan lantai 8 hingga 10 sebagai kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Dengan diawali mendorong mundur beramai-ramai Bis Pariwisata Bregodo AB 7755 JN, yang arus listriknya terputus jadi mesin tidak mau hidup, maka kami tidak jadi melanjutkan acara rekreasi bersama, dan terus pulang ke Yogyakarta. Pada hal, rencana awal kami akan ‘healing’ ke Kelenteng Gedung Kuno Sam Poo Kong, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Cheng Ho, di daerah Simongan, Semarang barat daya, untuk melihat bekas petilasan yang berciri keislaman dengan membaca tulisan berbunyi "Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an". Selain itu, kami juga tidak jadi mampir foto bersama ke Lawang Sewu, sebuah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu yang ikonik dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2 dan selesai dibangun tahun 1918.

Perjalanan pulang kami akhiri di Kantor IDI Wilayah DIY, Perum The Garden no 1 Banguntapan, Bantul, DIY dengan selamat, menempuh 244 km menjelang pk. 21. Beruntunglah kami yang sempat merasakan kehebatan sebagian Tol Trans Jawa, yaitu jaringan jalan tol yang membentang sepanjang 1.167 km, bagian dari Asian Highway 2 (AH2) atau Jaringan Jalan Asia, yang akan menyatukan Benua Asia dari Denpasar, Bali, Indonesia hingga Khosravi, Iran, sehingga semua aktivitas dan mobilitas menjadi lebih cepat, mudah dan efisien.

Layanan kepada para dokter anggota, baik dalam pengurusan keanggotan, sertifikat kompetensi, dan surat ijin praktek (SIP) dokter secara personal, maupun keorganisasian berupa muscab, muswil dan muktamar IDI, memang harus diupayakan menjadi lebih cepat, seolah melewati jalan tol. Kaji banding selanjutnya direncanakan akan menuju ke IDI Wilayah Jawa Timur di Surabaya, dengan melewati jalan Tol Trans Jawa itu lagi.

Sekian dan terimakasih

*) anggota MKEK IDI Wilayah DIY
Salah satu dari 32 peserta acara tersebut
Senin, 6 Maret 2023